Sarah Mendapat Khabar Gembira - Kisah Nabi Ishaq AS
Penulis:
Moch Adnan
dipublikasikan:
31 Oktober 2023
Pernikahan nabi Ibrahim dengan Siti Hajar mempunyai seorang putra bernama Ismail,dengan istri pertama yaitu Siti Sarah juga mendapatkan keturunan seorang nabi. Nabi dari istri pertama ini adalah Ishaq.
Kelak nabi Ishaq juga menurunkan nabi-nabi dan pemimpin sebagaimana janji Allah kepada nabi Ibrahim. Dalam bahasa Ibrani Ishaq bernama Yashak yang berarti Yadhak. Diistilahkan demikian karena ibunya tertawa ketika mendengar Khabar gembira dari malaikat yaitu hamil di masa tua.
Tidak heran jika nabi Ibrahim mendapat predikat bapak para nabi sebab dari bangsa Isra'il dan bangsa Arab semuanya keturunannya. Hingga nabi akhir zaman yaitu nabi Muhammad SAW adalah keturunan nabi Ibrahim yang memimpin bangsa Isra'il dan bangsa Arab.
Nabi Ishaq menurunkan nabi dan pemimpin pada bangsa Isra'il sedangkan nabi Ismail menurunkan nabi dan pemimpin bangsa Arab.
Seperti halnya nabi-nabi lainnya, maka nabi Ishaq pun diperintahkan untuk mengajarkan cara-cara shalat,puasa,zakat dan haji serta meninggalkan perbuatan maksiat pada kaumnya.
Kenabian nabi Ishaq telah diterangkan dalam surat An nisaa ayat 163 yang artinya:
Sesungguhnya kami telah memberikan Wahyu kepadamu sebagaimana kami telah memberikan Wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang datang kemudian. Dan kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'kub, dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman, dan kami berikan Zabur kepada Daud. (An Nisa' : 163)
Sebelum kita melanjutkan kisah nabi Ishaq ada baiknya dimulai dengan nabi Ibrahim yang kedatangan tamu Ketika berada di Palestina.
Nabi Ibrahim yang kedatangan tamu
Telah diterangkan pada kisah nabi Ibrahim bahwa beliau kedatangan tamu yang mengabarkan akan datang azab pada kaum nabi Luth sekaligus memberikan Khabar gembira pada Sarah bahwa ia akan mempunyai keturunan.
Malam itu ketika mereka hendak tidur dikejutkan dengan suara ketukan pintu. Nabi Ibrahim yang senang dengan kedatangan tamu akhirnya bangkit dan membukakan pintunya. Ternyata ada tamu tiga orang. Dengan segera beliau menyuruh istrinya untuk membuatkan perjamuan malam pada ketiga tamunya.
Sambil menunggu santapan yang dimasak oleh Sarah dihidangkan, nabi Ibrahim menanyakan keberadaan tamu itu. "Jika boleh tahu, dari mana tuan-tuan ini dan hendak kemana hingga kemalaman diperjalanan." Tanya nabi Ibrahim kepada ketiga tamunya.
Tamu-tamu yang menyerupai manusia dan sebenarnya malaikat itu menjawab. "Mohon maaf kekasih Allah jika saya mengganggu waktu istirahat Anda" kata ketiga tamunya itu. Nabi Ibrahim terenyuh hatinya karena ia disebut kekasih Allah. Dan segera mengetahui bahwa tamunya bukan orang jahat sebab sudah mengetahui keberadaannya.
"Kami senang kedatangan saudara-saudara. Namun saya ingin bertanya apakah ada keperluan hingga malam-malam begini saudara Sudi ke rumah hamba" tanya nabi Ibrahim lagi kepada tamunya. Namun sebelum tamu itu menjawab Sarah sudah keluar dengan membawa hidangan, sehingga pembicaraan mereka terhenti.
"Mari silakan makan, saya minta maaf karena hidangan ini mungkin tidak sesuai dengan selera anda" ajak nabi Ibrahim kemudian mengambil beberapa potong roti. Namun ketiga tamunya tidak mau memakan juga mereka hanya menganggukkan kepalanya saja ketika mendengar ajakan nabi Ibrahim.
Karena tamunya tidak mau memakan hidangan itu, maka membuat cemas dalam hati nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim tidak meneruskan makanan yang telah dipegangnya. Ia menatap ketiga tamunya dengan mata tidak berkedip sama sekali. Kemudian menanyakan lebih lanjut "Kenapa tuan-tuan tidak memakan makanan yang telah dihidangkan. Apakah tidak sesuai dengan selera tuan?" Tanyanya kepada ketiga tamu yang sedari tadi memandangi nabi Ibrahim dengan kagum.
"Mohon maaf kami telah menyusahkan kalian. Aku dan teman-temanku tidak mempunyai nafsu makan sama sekali" kata seorang tamu yang mewakili keduanya. Kemudian mereka meneruskan ucapannya: "kami adalah tiga malaikat yang diutus oleh Allah untuk mengabari kalian berdua," katanya kemudian.
"Kami akan mengabarkan kepadamu, bahwa istri tuan akan mempunyai anak yang alim dan shaleh" ujar mereka bertiga. Demi mendengar hal itu, Sarah yang dari tadi berada di balik pintu segera menghambur pada nabi Ibrahim.
"Benarkah aku akan mempunyai anak, sedangkan usia kami telah tua?" Tanya nabi Ibrahim yang bersamaan dengan istrinya kepada para malaikat itu. Mereka tidak percaya dengan Khabar yang dibawa malaikat itu, sebab mereka mengira tidak akan mempunyai keturunan lagi dikarenakan usianya yang sudah tua.
Namun ketiga malaikat itu meyakinkan dengan kata-kata: "Kami menyampaikan khabar gembira yang benar kepada kalian, janganlah kalian termasuk orang-orang yang berputus asa," kata ketiga malaikat itu berusaha meyakinkan
Perbincangan malaikat dengan nabi Ibrahim tentang istrinya yang akan hamil diabadikan dalam Al Qur'an surat Al Hijr ayat 52 sampai 56
Sarah Mendapat Khabar Gembira
Mendengar berita itu, istrinya (Sarah) tertawa sebab pada usianya yang telah lanjut baru dikaruniai anak. Meskipun demikian ia bersyukur sebab doa yang dipanjatkan kepada Allah diterima.
Setelah mendengar khabar yang menggembirakan sekaligus menggelikan ini Siti Sarah lari ke dalam kamarnya dan tetap tertawa. Sedangkan nabi Ibrahim masih berbincang-bincang dengan para tamunya.
Allah maha benar, sebab tidak lama setelah kedatangan para malaikat itu Siti Sarah hamil.
Sesuai janji Allah anak itu lahir dengan selamat dan menjadi panutan kaumnya.
Setelah lahir anak itu diberi nama Ishaq. Sebagian ulama menerangkan bahwa asal kata-kata Ishaq berarti tertawa. Ada pula yang mengatakan bahwa Ishaq itu berarti tersenyum. Artinya semua orang yang diberi tahu oleh Siti Sarah akan kehamilannya sama tersenyum.
Dalam surat Hud ayat 71 - 73 juga telah dijelaskan mengenai khabar gembira yang dibawa malaikat pada nabi Ibrahim
Allah pun berfirman dalam Al-Qur'an surat Shood ayat 45 sampai 47
Perhatikanlah riwayat hamba-hamba kami, Ibrahim, Ishaq, dan Ya'kub. Semuanya mempunyai kekuatan-kekuatan yang hebat dan pemandangan luas. Kami mensucikan mereka dengan kesucian yaitu mengingat Kami dan kampung akhirat. Sesungguhnya mereka itu, pada sisi Kami termasuk golongan orang-orang baik.
Penutup
Demikianlah kisah nabi Ishaq AS yang mempunyai kepribadian seperti ayahnya. Nabi Ishaq adalah nabi yang menunjukkan sifat ramah tamah pada kaumnya, sehingga tidak heran jika penduduk yang dipimpinnya segan padanya. Beliau wafat pada usia 170 tahun, sedangkan ayahnya (nabi Ibrahim) wafat pada usia 175 tahun dan ibunya ( Siti Sarah) wafat pada usia 127 tahun.
Baca keseluruhan kisah 25 nabi dan Rasul Allah melalui tautan link berikut:
Nama-nama Nabi/Rosul Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri komentar