Kisah Nabi Adam A.S
Penulis:
Moch Adnan
dipublikasikan:
13 November 2014
Setelah menciptakan alam semesta dan seluruh isinya, Allah berencana menciptakan manusia sebagai khalifah uuntuk mengurus bumi yang telah dibuatNYA. Allah SWT kemudian member tahu akan hal tersebut pada malaikatnya, “sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia.” Para malaikat menjawab, “kenapa engkau memnciptakan manusia yang akan berbuat kerusakan, kejahatan dan pertumpahan darah di muka bumi. Padahal kami selalu memuji-Mu dan mengagungkan-Mu sebagai tanda syukur kepada-Mu.”
Allah menciptakan manusia pertama dari tanah. Setelah menciptakan Adam, Allah mengajari Nabi Adam Alaihissalam berbagai ilmu pengetahuan dan segala hal yang ada di bumi. Hal ini tidak diajarkan pada malaikat dan iblis. Sehingga Adam saja yang memiliki pengetahuan. Kemudian Nabi Adam dihadapkan kepada para malaikat dan iblis. Allah menanyakan benda –benda yang telah diketahuinya, kedua mahluk itu tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut.
Akan tetapi Nabi Adam dapat menjawab semua pertanyaan yang ditanyakan kepada dirinya, Allah memerintahkan para malaikat dan iblis untuk bersujud kepada Nabi Adam, karena Nabi Adam dapat menjawab pertanyaan yang Allah berikan. Sedangkan para Malaikat dan iblis tidak dapat menjawab pertanyaan yang Allah berikan kepada mereka.
Hal ini jelas membuktikan kecerdasan Nabi Adam, ia dapat menjawab semua pertanyaan dari Allah. Para malaikat menuruti perintah Allah, mereka semua bersujud kepada Nabi Adam, akan tetapi, ketika Allah memerintahkan iblis untuk bersujud kepada Nabi Adam, iblis menolak perintah tersebut. Dia menganggap dirinya lebih mulia daripada Adam, karena dirinya diciptakan oleh Allah dari api, sedangkan Adam disiptakan dari Tanah.
Karena tidak patuh, akhirnya Allah pun mengusir iblis dari surge, karena surge tidak patut dihuni oleh makhluk yang membangkang pada Allah.Akiabat dari itu iblis merasa dendam kepada Adam, karena ia ditempatkan di neraka untuk selamanya.
Iblis meminta kepada Allah agar dipanjangkan umurnya hingga kiamat tiba, permintaan iblis itupun dikabulkan Allah SWT. Dan iblis bersumpah akan selalu menggoda adam dan menyesatkan anak cucunya sampai hari kiamat, untuk dijadikan temannya di neraka.
Allah pun mengusir iblis dari surga, maka penghuni surge adalah Adam dan malaikat akan tetapi Adam merasa kesepian karena di surge seorang diri. Untuk itu, Allah yang maha besar menciptakan Hawa dari tulang rusuknya, dengan itu, ia sudah tidak sendirian dan mendapatkan teman sekaligus istri.
Di dalam surga Adam dan Hawa tidak kekurangan suatu apapun, sebab semua yang mereka butuhkan sudah tersedia. Mereka berdua bersyukur kepada Allah Swt, atas nikmat yang mereka peroleh. Meskipun demikian Allah berpesan kepada Adam dan Hawa agar tidak mendekati pohon Khuldi.
Iblis sempat mendengarkan pembicaraan Adam dengan Allah tentang larangan-Nya, untuk mendekati dan memakan buah Khuldi. Mendengar itu iblis merasa senang karena ada kesempatan untuk menggoda dan menyesatkan Nabi Adam dan Hawa.
Iblis pantang menyerah menggoda Nabi Adam, karena dendamnya belum terbalaskan. Ia menganggap dirinya dikeluarkan dari surge oleh Allah SWT, penyebab karena Adam. Ia pun berusaha sekuat tenaga mengeluarkan Adam dan Hawa dari surga. “wahai Adam,percayalah kepadaku apabila kalian memakan buah khuldi ini, kalian akan tetap kekal tinggal di surge seperti para malaikat,” ujar iblis meyakinkan Nabi Adam dan Hawa.
Nabi Adam merasa bimbang, dia mulai terpengaruh dengan perkataann iblis, dan akhirnya Nabi Adam dan Hawa mengambil buah Khuldi dan memakannya. Pada saat itu, Allah menegur mereka. “Tidakkah Aku telah melarang kalian memakan buah pohon khuldi dan memberitahu kalian bahwa iblis adalah musuh yang nyata bagi kalian.”
Adam dan Hawa merasa menyesal telah melanggar larangan Allah. Mereka pun bertaubat kepada Allah. Allah menerima taubat mereka berdua, tetapi Allah menurunkan mereka berdua ke bumi secara terpisah. Adam berada di Hindustan, sedangkan Hawa berada di Jeddah. Mereka saling mencari, Allah pun mempertemukan mereka di Muzdalifah.
Di bumi inilah Adam dan Hawa memulai hidup baru, jika di surga segala yang dikehendaki sudah ada dan tersedia, maka di bumi mereka harus berusaha terlebih dahulu. Setelah beberapa lama mereka hidup berdua di muka bumi, Allah mengaruniai anak kembar sampai 20 pasangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri komentar